Rabu, 13 Februari 2019

SUBNETTING (Mapel kelas X Jarkom)


SUBNETTING


       Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.
     Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto. Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
      Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut. Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
     Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).
  

TUJUAN PRAKTIKUM :
  1. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM.
  2. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network.

PENDAHULUAN
Classfull
            Pengalokasian host pada jaringan dengan menggunakan sebuah subnet mask yang sama,  biasanya menggunakan protocol RIPv1 dan IGRP, dimana protocol ini  tidak mempunyai field untuk menyimpan informasi subnet sehingga              informasi-informasi subnet tidak dikirimkan.
            Ini berarti jika sebuah router menjalankan RIP mempunyai sebuah subnet mask dengan nilai tertentu, router beranggapan bahwa semua interface yang berada di dalam alamat classfull routing.  Jika kita mencampurkan panjang subnet yang berbeda dalam sebuah network yang menjalankan protocol RIP atau IGRP maka network itu tidak akan bekerja.
Classless
            Pengalokasian host/IP yang dapat menggunakan subnet mask yang berbeda, yang didukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, dan EIGRP) yang dapat memberikan informasi subnet, sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host/IP.
Subnetting :
Mengapa dilakukan subnetting ?
1.    Untuk mengurangi lalu lintas jaringan, mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
  1. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
  2. Pengelolaan yang disederhanakan yang memudahkan kita dalam pengelolaan,mengidentifikasikan permasalahan (simplified management)
  3. Penghematan alamat IP

Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.


Gambar 1. Pembentukan subnetting

CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ), namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu subnetting menggunakan CIDR.
Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR, kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.
Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan :
Tabel 1. Tabel Nilai CIDR
Subnet Mask
CIDR
Subnet Mask
CIDR
255.128.0.0
/9
255.255.240.0
/20
255.192.0.0
/10
255.255.248.0
/21
255.224.0.0
/11
255.255.252.0
/22
255.240.0.0
/12
255.255.254.0
/23
255.248.0.0
/13
255.255.255.0
/24
255.252.0.0
/14
255.255.255.128
/25
255.254.0.0
/15
255.255.255.192
/26
255.255.0.0
/16
255.255.255.224
/27
255.255.128.0
/17
255.255.255.240
/28
255.255.192.0
/18
255.255.255.248
/29
255.255.224.0
/19
255.255.255.252
/30

Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :
-       untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0
-       untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada           2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0
-       untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0

Contoh: Subnetting pada jaringan classfull dengan alamat network 192.168.1.0,                             seperti yang diperlihatkan pada gambar 2?
1.    Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?
2.    Hitung jumlah host yang valid?
3.    Tentukan subnet-subnet yang valid?
4.    Tentukan host yang valid dan alamat broadcast?


Gambar 2. Classful Network
Jawab:
1.    Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?
Ø Untuk mengetahui berapa banyak subnet/network yang kita butuhkan, kita perlu menghitung jumlah interface router yang dipergunakan, sebagai contoh gambar diatas memiliki 14 interface dengan (fa) interface LAN FastEthernet dan (se) Serial sebuah koneksi WAN.
Catatan:
·        Setiap Interface adalah subnet networknya sendiri,dan Link-link WAN antara dua router adalah satu subnet.
·        Setiap interface pada router membutuhkan sebuah alamat host yang valid pada subnet yang dikonfigurasi.
Ø  Masukan rumus =  

Jadi memenuhi rancangan kebutuhan kita, tetapi dengan mencadangkan 2 subnet.
2.    Hitung jumlah host yang valid?
Ø  Untuk perhitungan dengan metode binary =
      IP 192.168.1.0 merupakan kelas C
      Subnet mask default           = 11111111.11111111.11111111.00000000
                                                                255    .      255    .    255      .     0
      Tambahkan 4 bit berlogika “1” di octet ke empat.
      Subnet mask yang baru     = 11111111.11111111.11111111.11110000
                                                   255    .      255    .    255      .     240
      Dalam CIDR di tulis /28.
     
      Sehingga jumlah Host = 

      Dimana y merupakan jumlah bit ”0” pada subnet mask yang baru.
     

3.    Tentukan subnet-subnet yang valid?
Block size = 256 – subnet mask = 256 – 240 = 16
Hasil 16 menunjukkan range subnet yang dapat dipakai untuk tiap subnet.
Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 240”:

Tabel 2. Daftar subnet mask kelas C 192.168.1.0/28
Subnet
0
16
32
48
64
80
96
112
128
144
160
176
192
208
224
240
Host Pertama
1
17
33
49
65
81
97
113
129
145
161
177
193
209
225
241
Host Terakhir
14
30
46
62
78
94
110
126
142
158
174
190
206
222
238
254
Broadcast
15
31
47
63
79
95
111
127
143
159
175
191
207
223
239
255
Ket: Setiap subnet kolom merupakan satu subnet,kolom pertama adalah subnet pertama dan seterusnya. Contoh : subnet 192.168.1.0 mempunyai host pertama 192.168.1.1, host terakhir 192.168.1.14 sehinggan range host yang valid adalah 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.14 dengan alamat broadcast 192.168.1.15.

Karena yang dibutuhkan hanya 14 subnet,maka kita bisa mencadangkan 2 subnet yang ada.



Gambar 3. Implementasi Classful Network 192.168.1.0/28
NB: Kelemahan pengalokasian classfull terletak pada pemborosan alamat host, dimana pada gambar 3 menunjukkan link WAN bersifat point to point yang sebenarnya hanya membutuhkan dua alamat host, sehingga kita menyia-nyiakan 12 alamat host/IP.

Contoh: Subnetting pada jaringan classless full dengan alamat network                              192.168.1.0?


Gambar 4. Network VLSM pada Jaringan Classless.

Langkah-langkah pengerjaan:
1.    Tentukan nilai notasi prefix dan nilai mask yang baru berdasarkan jumlah host tiap network.
2.    Tentukan jumlah network.
3.    Tentukan jumlah host yang valid.
4.    Tentukan block size.
5.    Masukan data ke tabel VLSM dimulai dari host terbesar yang berfungsi untuk mempermudah kita mengatur network supaya tidak terjadi overlap (tumpang tindih)

Tabel 3. VLSM                                                              Lembar Kerja VLSM
SUBNET
MASK
SUBNETS
HOST
BLOCK
/25
128
2
126
128
/26
192
4
62
64
/27
224
8
30
32
/28
240
16
14
16
/29
248
32
6
8
/30
252
64
2
4


Network
Hosts
Block
Subnet
Mask
A
30
32
8
224
B
14
16
16
240
C
6
8
32
248
D
2
4
64
252
E
2
4
64
252
F
2
4
64
252
G
2
4
64
252
H
2
4
64
252


Lanjutan Lembar Kerja VLSM



Tugas Tambahan
1. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaan
akan melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerja
yang spesifik dengan mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host)
sesuai kebutuhan. Sebagai contoh: Perusahaan “Kreatip Corp” membagi
perusahaannya ke dalam 6 divisi dengan distribusi alokasi kebutuhan hostnya
masing-masing:
Network 1 :  30 host
Network 2 :  10 host
Network 3 :  12 host
Network 4 :  60 host
Network 5 :  60 host
Network 6 :  12 host
Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last
Usable Address, Broadcast Address dan Gateway Address).
Tentukan sendiri kelas IP yang dipakai.
(laporan dilengkapi dengan perhitungan dan gambar perencanaan)


2. Berdasarkan gambar Topologi Jaringan berikut ini, tentukan pembagian
subnetwork dengan metode VLSM, default gateway, dan host pada masing-masing
bagian.

Tugas Pendahuluan
1.    Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! berikan contoh beserta perinciannya.
  1. Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !
  2. Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway, serta berikan berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable &Request Time Out pada proses Ping !
  3. Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR& VLSM !
  4. Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IP Network 200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pula network, first, last, dan broadcast address pada masing-masing subnetwork,serta gambarkan perhitungannya !
  5. Dengan metode VLSM, jika dibutuhkan pembagian jaringan untuk 4 divisi dengan masing-masing :
Network A : 30 host
Network B : 60 host
Network C : 6 host
Network D : 2 host
Jika diberikan IP License nya : 192.168.1.0/24 tentukan pembagian               IP Address pada masing-masing network beserta Network Address, First UsableAddress, Last Usable Address, & Broadcast Address.


 Sumber :
https://faizfirman93.files.wordpress.com/2013/04/modul-5-subnetting-classfull-classes.doc
https://carasiiumi.com/cara-menghitung-ip-address/

7 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 1.)Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal.
    3.)-mempermudah pengelolaan,
    misalnya suatu kantor ingin membagi
    kerja menjadi 3 divisi dengan
    masing-masing divisi memiliki 15
    komputer (host).
    -untuk optimalisasi dan efisiensi
    kerja jaringan, karena jalur lalu
    lintas tidak terpusat di satu
    network besar, tapi terbagi ke
    beberapa ruas-ruas gang
    2.)Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. 1.Pengertian subneting mask adalah suatu konsep atau cara membagi host dan network untuk mengurangi kemacetan atau mempermudah pengelolaan.

    2.IP Addres adalah metode yg menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix.

    3.Tujuan dari Subneting Mask
    1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan,
    b.mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
    c.Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
    Pengelolaan yang disederhanakan yang memudahkan kita dalam pengelolaan,mengidentifikasikan permasalahan (simplified management)
    d.Penghematan alamat IP

    BalasHapus
  5. 1.Pengertian subneting mask adalah suatu konsep atau cara membagi host dan network untuk mengurangi kemacetan jaringan atau mempermudah pengelolaan. 

    2.Pengertian IP adress adalah metode yang menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu menggunakan dan notasi prefix menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan untuk network sehingga lebih efektif dah mempermudah. 

    3.Tujuan Subneting Mask adalah sebagai berikut:
    * Untuk mengurangi lalu lintas jaringan, mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
    * Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
    * Pengelolaan yang disederhanakan yang memudahkan kita dalam pengelolaan,mengidentifikasikan permasalahan (simplified management)
    * Penghematan alamat IP

    BalasHapus
  6. A. Pngertian subneting mask adalah suatu konsep atau cara membagi host dan network untuk mengurangi kemacetan jaringan atau mempermudah pengelolaan.

    B. Pengertian IP adress adalah metode yang menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu menggunakan dan notasi prefix menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan untuk network sehingga lebih efektif dah mempermudah.

    C. Tujuan Subneting Mask adalah sebagai berikut:
    ¤ Untuk mengurangi lalu lintas jaringan, mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
    ¤ Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
    ¤ Pengelolaan yang disederhanakan yang memudahkan kita dalam pengelolaan,mengidentifikasikan permasalahan (simplified management)
    ¤ Penghematan alamat IP

    BalasHapus
  7. A. Pngertian subneting mask adalah suatu konsep atau cara membagi host dan network untuk mengurangi kemacetan jaringan atau mempermudah pengelolaan.

    B. Pengertian IP adress adalah metode yang menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu menggunakan dan notasi prefix menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan untuk network sehingga lebih efektif dah mempermudah.

    C. Tujuan Subneting Mask adalah sebagai berikut:
    ¤ Untuk mengurangi lalu lintas jaringan, mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
    ¤ Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
    ¤ Pengelolaan yang disederhanakan yang memudahkan kita dalam pengelolaan,mengidentifikasikan permasalahan (simplified management)
    ¤ Penghematan alamat IP

    www.ajib29.blogspot.com

    BalasHapus

Resume Bisnis Online

Praktik Bisnis Online Setelah kalian melakukan seminar yang dilakukan PT.Nusantara di sekolahan, coblah praktikan penjualan secara on...